Senin, 24 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-24 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  24

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  14 Oktober 2022

Tema                  :  MENULIS DIKALA SAKIT

NaraSumber      :  SUHARTO, M.Pd.

Moderator           :  RALIYANTI

Flyer 24 BM 27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera dan Sukses selalu untuk kita semua.

Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Ridho dan Rahmatnya kita masih diberikan kesehatan untuk melanjutkan seluh aktifitas kita. Shalawat dan Salam kita sampaikan kepada Nabi  Muhammad SAW. semoga kita mendapat Syafaat beliau di Hari Akhir nanti.

Pada pertemuan ke-24 ini kembali yang menjadi Moderator adalah Ibu Raliyanti, yang biasa juga membuat Flyer BM 27, dan Narasumber yang luarbiasa Bapak Suharto, M.Pd. Seorang guru di MTsN 5 Jakarta, yang karena kecintaannya menulis menjadikan hidupnya lebih bermakna.  Melalui 2 tautan video berikut ini kita dapat menyaksikan ketangguhan beliau dalam meraih kembali semangat untuk menulis dikala sakit. https://www.youtube.com/watch?v=uye6FLj30GU  dan Penyampaian dari Kepala MTsN 5 Jakarta https://youtu.be/0NzRFL_2j88

Profil Bapak Suharto, M.Pd dapat kita lihat pada Poster berikut ini, Aktif sebagai narasumber dari berbagai kegiatan di Jakarta dan Cianjur, Selalu menjadi Narasumber Kelas Belajar Menulis PGRI dari Gelombang ke-17 sampai ke-26. 

Profil Suharto, M.Pd

Pada pertemuan ini Bapak Suharto banyak menyampaikan bagaimana beliau ikut Kelas Belajar Menulis selama dua tahun, keliling kemana-mana demi mendapatkan ilmu tentang menulis. Beliau berhasil menjadi penulis terbukti dengan banyaknya buku yang beliau hasilkan. 

Buku solo pertama yang berhasil diterbitkan berjudul "Mengerjar Azan" buku perdana ini dibuat lukisannya dan diberikan bingkai untuk diletekakan di depan meja kerja beliau. Buku ini menjadikan kebahagiaan sendiri karena mendapat apresiasi dati teman-teman beliau dan membeli buku perdana ini.

Buku Menejar Azan dalam bingkai

Selanjutnya bapak narasumbar melanjutkan "Tiba-tiba badai tornado meluluhlantakkan kebahagiaan, dalam hitungan jam tubuh ini lunglai, semua syaraf mati, seluruh tubuh tidak bergerak, lidah tertarik, urat wajah pun tertarik, suara hilang, dan nafaspun tidak bisa." beliau bernafas dibantu oksigen dan ventilator. 1 bulan 13 hari dirawat di ruang ICU, kondisi tubuh beliau beliau yang besar dan tinggi tinggal tulang dibalut kulit, banyak yang pesimis sepertinya Cing Ato tidak ada harapan. 

Setelah tidak ada perubahan diruang ICU tidak ada perubahan dipindahkan ke HCU yang lebih Intensif, didampingi 2 suster dan 1 dokter jaga, hampir 3 bulan dirawat di ruang HCU. Dokter pun juga pesimis dan mendiagnosa bahwa beliau tidak akan lepas dari ventilator, pihak rumah sakit ingin mengusir tapi istri beliau terus berjuang agar tidak diusir dari rumah sakit, dan meminta agar diberikan kesempatan sampai bisa lepas ventilator, baru boleh pulang.

Tiba-tiba pada suatu malam ventilator rusak, Cing Ato sudah pasrah jika malam itu akan dipanggil menghadap Sang Maha Kuasa. Ternyata paginya masih hidup, beliau merasa mungkin diantara penyebabnya beliau masih bernapas adalah karena ada doa dari orang-orang saleh. "Sebenarnya jika ventilator rusak, saya sudah lewat" beliau melanjutkan. Kisah selanjutnya dipersilahkan untuk membaca sendiri pada buku " GBS Menyerangku ; Kisah seorang guru bergulat dengan penyakit langka dengan menulis". Penasaran dengan kisahnya penulis segera menghubungi beliau untuk mengetahui bagaimana beliau bisa bertahan dan timbul semangat untuk bisa bertahan dan bahkan lebih produktif dengan karya-karya menulis yang bermutu.

Setelah lepas ventilator beliau pulang dalam kondisi masih memakai oksigen, dan pulang dari rumah sakit masih dalam kondisi sakit. Tidak bisa bergerak dan hampir satu tahun seluruh tubuh tidak bergerak, selanjutnya mulai satu per satu bergerak. Hari-hari hanya terbaring di tempat tidur. Jenuh, bosan, dan hampir stress.

Pak Suharto melanjutkan kisahnya " Ketika melamun, tiba-tiba ada suara gawai istri yang tertinggal di rumah, setelah meminta asisten rumah tangga untuk mengambil dan meletakkan di dada dan dialasi bantal, lalu ditinggikan tempst tidur bagian kepala supaya bisa melihat gawai. Dari sini ternyata bisa menyentuh dan kembali untuk mengoperasikan gawai, setelah tiga hari akhirnya dapat mengoperasikan kembali fitur dan aplikasi dari gawai beliau sendiri yang lebih dari setahun tidak dioperasikan.

Setelah dapat mengoperasikan gawainya mulailah beliau menulis kembali dengan tema tentang motivasi hidup, tiap hari menulis bahkan tidak bisa tidur sebelum menemukan ide. Senin sampai Jum'at menulis tentang motivasi, Sabtu dan Minggu menulis tentang apa yang beliau alami dan rasakan. Semua tulisan dishare di Facebook dan banyak yang mengapresiasi tulisan tersebut. Bahkan Om Jay yang kaget dengan kondisi beliau mengajak untuk mengikuti Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 8, beliau tidak lulus karena tidak menulis resume tapi semua dibuat dalam satu buku.

Dengan mengikuti KBM PGRI dapat menambah nutrisi untuk menulis buku sampai akhirnya selesailah satu buku "GBS Menyerangku " dan bersamaan dengan buku "Menjadi Pribadi Unggul". Setiap hari menulis satu sampai dua artikel sampai terbitlah dua buku ini. Penulis tertarik untuk dapat membaca kedua buku tersebut langsung menghubungi Bapak Suharto, untuk mendapatkan ke dua buku tersebut dan Alhamdulillah masih tersedia.

Sampai saat ini sudah menulis 12 buku antologi dengan buku terakhir "Menulis di Kala Sakit"Masih ada dua yang belum diterbitkan,  calon buku ke -13 dan 14, yaitu : "Catatan harian sang guru dan catatan harian guru Blogger Madrasah"Dari menulis buku berikutnya belajar mendesain cover, berikut  adalah diantara karya tulis buku dan desain cover tersebut :

Buku-buku yang berhasil diterbitkan Bapak Suharto


Desain Cover Buku yang dibuat Bapak Suharto.

Selanjutnya Cing Ato menyampaikan HIKMAH DARI MENULIS DI KALA SAKIT diantaranya :

  1. Kedatangan para Youtuber 
  2. Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan Pendidikan" dari Bang Japar Jakarta.
  3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis di  Komunitas belajar menulis di KSGN PGRI. Bahkan  mengisi kegiatan menulis di daerah NTT dari AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis Indonesia)
  4. Banyak punya teman hingga banyak yang bantu menerbitkan buku.
  5. Banyak teman ditempat kerja yang terinspirasi membuat buku.
Dari pertemuan ke-24 ini kami banyak mendapatkan inspirasi bagaimana bisa bertahan dan bahkan bangkit dari sakit menjadi penulis yang produktif. Semoga Cing Ato selalu sehat dan dapat terus berbagi kepada kami semua yang sedang belajar menulis. Terima kasih atas pengalaman yang diberikan. Ibu Raliyanti selaku moderator yang sangat baik membersamai perserta dalam belajar ini. 

Terima kasih kepada Om Jay atas inspirasinya yang tidak pernah habis di Kompasiana dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, semoga sehat terus dan makin sukses dengan karya-karya tulisan yang terus mengalir seperti air dimusim penghujan.

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta Kelas BM 27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan masukan yang diberikan

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

  Resume Ke          :  30 Gelombang ke   :  27 Tanggal              :  28 Oktober 2022 Tema                 :   DIGITALISASI GERAKAN LITERA...