Minggu, 30 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-26 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  26

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  19 Oktober 2022

Tema                  :  MENULIS ITU MUDAH

NaraSumber      :  Prof. Dr. NGAINUN NAIM

Moderator          :  YANDRI NOVITA SARI

Flyer 26 BM 27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Pertemuan ke-26 BM 27 dengan tema "Menulis Itu Mudah" dipandu oleh Ibu Yandri Novita Sari sebagai moderator dan Pemateri adalah Prof. Dr. Ngainun Naim. Narasumber sangat produktif dengan tulisan-tulisan artikel beliau yang diterbitkan lewat spirit literasi.

Moderator mengawali kegiatan ini dengan memperkenalkan penulis novel terkenal J.K Rowling. Seorang penulis yang berjuang dengan imajinasi dan mimpinya yang besar. Novel Harry Potter karya novelis legendaris yang sejak muda sudah terbiasa dengan membaca buku. Kata-kata menarik dari J.K Rowling "Saya hidup untuk buku, aku adalah buku". 

Narasumber malam ini adalah seorang Guru Besar (Gubes) Bidang Ilmu Metodologi Studi Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Beliau adalah Prof. Dr. Ngainun Naim, S, Ag.,  M.H.I. Karya beliau sangat banyak, seperti menulis artikel, jurnal baik itu lingkup nasional dan internasional, buku solo dan antologi. Prof. Ngainun Naim, Kelahiran Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau adalah penggiat literasi.

Prof. Ngainun Naim, memulai dengan pertanyaan, "benarkah menulis itu mudah?" Sesungguhnya jawabannya relatif dan bersyarat. Relatif itu artinya tidak selalu mudah. Bersyarat artinya jika syarat tidak dipenuhi berarti tidak mudah.

Berikut uraian dari relatif dan bersyarat tersebut : 

RELATIF: tulisan itu banyak jenisnya. Orang yang terbiasa menulis, bahkan menulis di blog setiap hari, akan sulit saat harus menulis karya ilmiah. misalnya membuat tesis, disertasi, atau jurnal ilmiah. Sebaliknya, orang yang terbiasa menulis ilmiah, sulit juga disuruh menulis populer seperti membuat catatan resume. Orang yang terbiasa menulis ilmiah, akan sulit jika disuruh nulis fiksi. 

Maka menulis akan mudah jika kita menulis sesuatu yang sesuai dengan kebiasaan dan kemampuan kita. Jika belum terbiasa, maka bisa dimulai dari menulis hal-hal yang diketahui dan dialami sehari-hari. Ini bisa mudah. Bisa menikmati proses menulis, khususnya menulis yang ringan dan berkaitan dengan keseharian, mulai dari yang bisa dulu contoh nya melalui tautan https://www.kompasiana.com/ngainun-naim.berbagi/632702eb4addee48082e8772/menulis-di-hp-bloknote-dan-laptop, contoh proses menulis yang sederhana di Kompasiana, tentang bagaimana proses Prof. Ngainun Naim menulis.

Prof. Ngainun Naim, menyampaikan syarat untuk Menulis :

1. MOTIVASI.

Kita semuanya bisa menulis. Kita kan sudah bisa membaca, menulis, pernah sekolah. Ini lebih dari cukup untuk bisa menulis. Jika ingin menulis, abaikan semua jenis ketakutan. Takut jelek, takut kurang bagus, takut dibaca ahlinya. Cuek saja. Tugas penulis itu ya menulis. Pokoknya menulis. Setelah selesai, tugas selanjutnya adalah menulis tulisan baru. Begitu seterusnya. Kata para ahli, musuh terbesar itu diri sendiri. caranya adalah dengan membangun MOTIVASI.  

Pokoknya kalau semangat tinggi, nulis itu pasti jadi, Mulai sekarang mari bangun sendiri  Motivasi. Pokoknya bersemangat menulis.Tentukan motivasi menulis apa.  Bisa tentang karir yang  utama, dengan bisa menulis karir kita akan lancar.

2. Menulis itu anugerah

Menulis itu disebut anugerah jika hanya orang tertentu yang MAU dan MAMPU menulis. Ada yang MAU tapi tidak mampu, ada yang MAMPU tapi tidak mau. Jadi kita harus mensyukuri anugerah bisa menulis dengan kembali menulis.

3.  Menulis memberikan banyak keajaiban dalam hidup

Capaian karir beliau sekarang ini, selain anugerah Allah, juga karena  menulis, saat kuliah S1 beliau hampir DO, karena tidak ada biaya. melalui tautan https://ngainun-naim.blogspot.com/2019/04/aku-agus-dan-jual-susu-keliling.html Ini kisah Prof. Ngainun Naim  yang sampai harus jual susu segar keliling demi menyelesaikan kuliah. Jika sekarang bisa menjadi guru besar, itu "keajaiban" menulis.

4.  Jangan mudah menyerah

5.  Berjejaring

Pada grup ini kan berjejaring Jadi manfaatkan kesempatan berjejaring. Bisa bikin blog, itu membuat menulis mudah. Rajin isi blog, itu juga membuat menulis mudah.

Selanjutnya Moderator Ibu Yandri menyampaikan "Bagaimana saat kita  sudah semangat semangat nya menulis, tiba tiba dipertengahan tulisan kita mengalami kesulitan seperti kehilangan ide. Nah bagaimana cara mengatasi nya prof?"  Caranya ya menulis dengan topik: apa, mengapa, dan bagaimana kita kok bisa kehilangan ide. Itu kan bisa juga jadi tulisan.

Selanjutnya pada sesi tanya jawab berikut beberapa jawaban Prof. Ngainun Naim:

  1. Keterampilan menulis dapat diasah dengan menulis sebanyak-banyaknya, dan trampil menulis itu jika kita tidak lagi berfikir apa yang akan kita tulis.
  2. Malu akan tulisan yang jelek, kita harus bisa menundukkan rasa malu tersebut, karena kalau tidak sampai pensiun dan bahkan sampai meninggal pun tidak ada tulisan yang bisa dibuat.
  3. Kebiasaan membaca adalah bagus sekali dan sebagai awal dari menulis mulailah dari dari sesuatu yang kita bisa bukan dari sesuatu yang kita harus bisa. Mulai dari sesuatu yang realistis dan bukan dari sesuatu yang idealis.
  4. Saat menulis lakukan menulis saja, tidak boleh menulis sambil mengedit karena akan selalu dihapus dan kurang pas, sehingga sampai akhir tidak ada tulisan yang selesai. Setelah ada waktu jeda baru dilakukan pengeditan.
  5. Dalam menulis tidak selalu menggunakan laptop tapi bisa menggunakan aplikasi di HP, setelah membuka tautan di Kompasiana ternyata aplikasi tersebut diantaranya ColorNote.
  6. Kita perlu mempunyai manajemen waktu yang baik, karena tidak akan pernah punya waktu yang khusus untuk menulis. Menuliskan aktifitas apa yang harus diselesaikan hari ini, perlu memanfaatkan waktu 10 sampai 15 menit dan dilakukan dengan konsisten dan berulang-ulang. Memanfaatkan diselah-selah waktu di perjalanan, rapat, mengajar, seminar selalu memanfaatkan waktu untuk menulis, semua tergantung bagaimana memajemen waktu. Dengan sedikit demi sedikit seperti orang ngemil, dan nikmati prosesnya, membayangkan bagaimana buku kita banyak dibaca orang.
  7. Saat menulis ada ide-ide yang tiba-tiba hilang dan tulisan tidak selesai-selesai. Ide yang ada perlu dicatat dan ditulis karena yang dipikirkan bisa hilang catatan mengingatkan. Catatan tidak bisa hilang. Dan menyarankan agar menulis setiap hari walaupun hanya satu paragraf. Karena kalau tidak setiap hari maka kita akan memulai lagi dan ini yang resanya berat sekali. Jangan dibiasakan menunda apabila ada ide yang muncul, karena ide adalah anugerah yang wajib disyukuri dengan menuliskan ide tersebut.
  8. Apabila ada ide tapi susah untuk memulainya. Bisa dimulai dengan menggunakan ColorNote yang menggunakan tulisan diketik, atau menggunakan rekaman yang nanti dapat diubah menjadi tulisan.
Demikian resume pertemuan ke 26 ini semoga bermanfaat untuk semuanya khususnya bagi saya yang sedang dalam proses belajar menulis dengan benar, Terima kasih kepada Prof. Ngainun Naim atas sharing materinya yang sangat berharga dan Ibu Yandri Novita Sari yang telah membersamai kami perserta BM 27. Terima kasih kepada Om Jay yang selalu memberikan semangat untuk menulis kepada kami peserta KBM 27 semoga semuanya sehat dan sukses selalu Aamiin 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta BM 27

Rabu, 26 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-25 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  25

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  17 Oktober 2022

Tema                  :  MENULIS BUKU BIOGRAFI

NaraSumber      :  LELY SURYANI, S.Pd. SD.

Moderator           :  BAMBANG PURWANTO, S. KOM., Gr.

Flyer 25 BM27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera dan Salam Sehat.

Pada Pertemuan ke-25 ini, materi yang disampaikan adalah "Menulis Buku Biografi", dengan Narasumber Ibu Lely Suryani, S.Pd. SD. Dan Moderator yang bertugas membersamai peserta adalah Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr (Mr. Bams), seorang Guru Informatika di SMP Taruna Bakti, yang penasaran dapat mampir di website pribadi penamrbams.id.

Berikut ini profil Narasumber yang bertugas malam ini LELY SURYANI, S.Pd.SD Lahir di Desa Berta, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 25 Juli 1972. Menempuh masa Pendidikan  Dasar di SD N II Berta, lulus pada tahun 1985  kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Purwareja Klampok selama 2 tahun,  dan pindah ke SMP Negeri 3 Banjarnegara selama 1 tahun sampai lulus pada tahun  1988.  Pendidkan SMA di  tempuh melalui Pendidikan Kejar Paket C, lulus pada tahun 2004. Setelah itu,  melanjutkan Pendidikan D II PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2008, kemudian mengikuti Pendidikan S1 PGSD di Universitas Terbuka, lulus pada tahun 2012.

Mengikuti kegiatan kepenulisan di bawah asuhan Om Jay dari Pelatihan GMLD Gelombang  1 yang dimulai bulan Oktober 2021. Selanjutnya mengikuti Kelas BM Asuhan Om Jay. Saat  ini baru menyelesaikan sebuah buku Biografi "50 Tahun Lebih Dekat Dengan Om Jay" berisi riwayat perjalanam Om Jay. Sehingga di sebutlah  Biografi.


Biografi yang ditulis Ibu Lely tentang Om Jay

Biografi itu adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain, sedangkan Otobiografi adalah  riwayat seseorang yang ditulis oleh dirinya sendiri. 

Bagaimana cara menulis Biografi yang baik?
"Karena yang kita tulis adalah bukan tentang diri kita, tentu ada ranah - ranah privasi yang tidak perlu diangkat." Demikian Ibu Lely Suryani melanjutkan. 

Urutan dalam menulis buku biografi seseorang tokoh :
  1. Meminta ijin dari tokoh yang akan kita tulis biografinya
  2. Menghubungi untuk mewawancara tokoh yang akan kita buat biografinya, dan minta ijin untuk bertanya kepada orang-orang terdekatnya.
  3. Menentukan tujuan dari penyusunan biografi ini.
  4. Konten dan pernak pernik nya harus diketahui oleh sang tokoh yang sedang disusun Biografinya.
Demikian resume pertemuan ke-25 tentang Menulis Buku Biografi, terima kasih kepada Mr. Bams selaku moderator yang telah membersamai kami peserta BM 27. Kepada Bunda Lely Suryani yang luar biasa telah mambagikan pengalamannya dalam menulis Buku Biografi dan Otobiografi, Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal yang tidak putus. 

Terima kasih kepada Om Jay yang selalu memberikan inspirasi dalam menulis melalui Kompasiana yang selalu mengalir tanpa putus.

Semoga resume ini bermanfaat.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta BM27


Senin, 24 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-24 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  24

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  14 Oktober 2022

Tema                  :  MENULIS DIKALA SAKIT

NaraSumber      :  SUHARTO, M.Pd.

Moderator           :  RALIYANTI

Flyer 24 BM 27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Salam Sejahtera dan Sukses selalu untuk kita semua.

Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Ridho dan Rahmatnya kita masih diberikan kesehatan untuk melanjutkan seluh aktifitas kita. Shalawat dan Salam kita sampaikan kepada Nabi  Muhammad SAW. semoga kita mendapat Syafaat beliau di Hari Akhir nanti.

Pada pertemuan ke-24 ini kembali yang menjadi Moderator adalah Ibu Raliyanti, yang biasa juga membuat Flyer BM 27, dan Narasumber yang luarbiasa Bapak Suharto, M.Pd. Seorang guru di MTsN 5 Jakarta, yang karena kecintaannya menulis menjadikan hidupnya lebih bermakna.  Melalui 2 tautan video berikut ini kita dapat menyaksikan ketangguhan beliau dalam meraih kembali semangat untuk menulis dikala sakit. https://www.youtube.com/watch?v=uye6FLj30GU  dan Penyampaian dari Kepala MTsN 5 Jakarta https://youtu.be/0NzRFL_2j88

Profil Bapak Suharto, M.Pd dapat kita lihat pada Poster berikut ini, Aktif sebagai narasumber dari berbagai kegiatan di Jakarta dan Cianjur, Selalu menjadi Narasumber Kelas Belajar Menulis PGRI dari Gelombang ke-17 sampai ke-26. 

Profil Suharto, M.Pd

Pada pertemuan ini Bapak Suharto banyak menyampaikan bagaimana beliau ikut Kelas Belajar Menulis selama dua tahun, keliling kemana-mana demi mendapatkan ilmu tentang menulis. Beliau berhasil menjadi penulis terbukti dengan banyaknya buku yang beliau hasilkan. 

Buku solo pertama yang berhasil diterbitkan berjudul "Mengerjar Azan" buku perdana ini dibuat lukisannya dan diberikan bingkai untuk diletekakan di depan meja kerja beliau. Buku ini menjadikan kebahagiaan sendiri karena mendapat apresiasi dati teman-teman beliau dan membeli buku perdana ini.

Buku Menejar Azan dalam bingkai

Selanjutnya bapak narasumbar melanjutkan "Tiba-tiba badai tornado meluluhlantakkan kebahagiaan, dalam hitungan jam tubuh ini lunglai, semua syaraf mati, seluruh tubuh tidak bergerak, lidah tertarik, urat wajah pun tertarik, suara hilang, dan nafaspun tidak bisa." beliau bernafas dibantu oksigen dan ventilator. 1 bulan 13 hari dirawat di ruang ICU, kondisi tubuh beliau beliau yang besar dan tinggi tinggal tulang dibalut kulit, banyak yang pesimis sepertinya Cing Ato tidak ada harapan. 

Setelah tidak ada perubahan diruang ICU tidak ada perubahan dipindahkan ke HCU yang lebih Intensif, didampingi 2 suster dan 1 dokter jaga, hampir 3 bulan dirawat di ruang HCU. Dokter pun juga pesimis dan mendiagnosa bahwa beliau tidak akan lepas dari ventilator, pihak rumah sakit ingin mengusir tapi istri beliau terus berjuang agar tidak diusir dari rumah sakit, dan meminta agar diberikan kesempatan sampai bisa lepas ventilator, baru boleh pulang.

Tiba-tiba pada suatu malam ventilator rusak, Cing Ato sudah pasrah jika malam itu akan dipanggil menghadap Sang Maha Kuasa. Ternyata paginya masih hidup, beliau merasa mungkin diantara penyebabnya beliau masih bernapas adalah karena ada doa dari orang-orang saleh. "Sebenarnya jika ventilator rusak, saya sudah lewat" beliau melanjutkan. Kisah selanjutnya dipersilahkan untuk membaca sendiri pada buku " GBS Menyerangku ; Kisah seorang guru bergulat dengan penyakit langka dengan menulis". Penasaran dengan kisahnya penulis segera menghubungi beliau untuk mengetahui bagaimana beliau bisa bertahan dan timbul semangat untuk bisa bertahan dan bahkan lebih produktif dengan karya-karya menulis yang bermutu.

Setelah lepas ventilator beliau pulang dalam kondisi masih memakai oksigen, dan pulang dari rumah sakit masih dalam kondisi sakit. Tidak bisa bergerak dan hampir satu tahun seluruh tubuh tidak bergerak, selanjutnya mulai satu per satu bergerak. Hari-hari hanya terbaring di tempat tidur. Jenuh, bosan, dan hampir stress.

Pak Suharto melanjutkan kisahnya " Ketika melamun, tiba-tiba ada suara gawai istri yang tertinggal di rumah, setelah meminta asisten rumah tangga untuk mengambil dan meletakkan di dada dan dialasi bantal, lalu ditinggikan tempst tidur bagian kepala supaya bisa melihat gawai. Dari sini ternyata bisa menyentuh dan kembali untuk mengoperasikan gawai, setelah tiga hari akhirnya dapat mengoperasikan kembali fitur dan aplikasi dari gawai beliau sendiri yang lebih dari setahun tidak dioperasikan.

Setelah dapat mengoperasikan gawainya mulailah beliau menulis kembali dengan tema tentang motivasi hidup, tiap hari menulis bahkan tidak bisa tidur sebelum menemukan ide. Senin sampai Jum'at menulis tentang motivasi, Sabtu dan Minggu menulis tentang apa yang beliau alami dan rasakan. Semua tulisan dishare di Facebook dan banyak yang mengapresiasi tulisan tersebut. Bahkan Om Jay yang kaget dengan kondisi beliau mengajak untuk mengikuti Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 8, beliau tidak lulus karena tidak menulis resume tapi semua dibuat dalam satu buku.

Dengan mengikuti KBM PGRI dapat menambah nutrisi untuk menulis buku sampai akhirnya selesailah satu buku "GBS Menyerangku " dan bersamaan dengan buku "Menjadi Pribadi Unggul". Setiap hari menulis satu sampai dua artikel sampai terbitlah dua buku ini. Penulis tertarik untuk dapat membaca kedua buku tersebut langsung menghubungi Bapak Suharto, untuk mendapatkan ke dua buku tersebut dan Alhamdulillah masih tersedia.

Sampai saat ini sudah menulis 12 buku antologi dengan buku terakhir "Menulis di Kala Sakit"Masih ada dua yang belum diterbitkan,  calon buku ke -13 dan 14, yaitu : "Catatan harian sang guru dan catatan harian guru Blogger Madrasah"Dari menulis buku berikutnya belajar mendesain cover, berikut  adalah diantara karya tulis buku dan desain cover tersebut :

Buku-buku yang berhasil diterbitkan Bapak Suharto


Desain Cover Buku yang dibuat Bapak Suharto.

Selanjutnya Cing Ato menyampaikan HIKMAH DARI MENULIS DI KALA SAKIT diantaranya :

  1. Kedatangan para Youtuber 
  2. Mendapatkan Penghargaan "Pahlawan Pendidikan" dari Bang Japar Jakarta.
  3. Menjadi Narasumber pelatihan menulis di  Komunitas belajar menulis di KSGN PGRI. Bahkan  mengisi kegiatan menulis di daerah NTT dari AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis Indonesia)
  4. Banyak punya teman hingga banyak yang bantu menerbitkan buku.
  5. Banyak teman ditempat kerja yang terinspirasi membuat buku.
Dari pertemuan ke-24 ini kami banyak mendapatkan inspirasi bagaimana bisa bertahan dan bahkan bangkit dari sakit menjadi penulis yang produktif. Semoga Cing Ato selalu sehat dan dapat terus berbagi kepada kami semua yang sedang belajar menulis. Terima kasih atas pengalaman yang diberikan. Ibu Raliyanti selaku moderator yang sangat baik membersamai perserta dalam belajar ini. 

Terima kasih kepada Om Jay atas inspirasinya yang tidak pernah habis di Kompasiana dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, semoga sehat terus dan makin sukses dengan karya-karya tulisan yang terus mengalir seperti air dimusim penghujan.

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta Kelas BM 27

Sabtu, 22 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-23 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  23

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  12 Oktober 2022

Tema                  :  MENGIRIM TULISAN KE MAJALAH SUARA GURU

NaraSumber      :  Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.

Moderator           :  Helwiyah

Flyer 23 BM 27

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh, Salam Sehat dan Salam Sejahtera untuk Kita Semua.

Alhamdulillah Puji dan Syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan Salam senentiasa tercurahkan kepada Rosullallah Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di Yaumul Akhir nanti. Tanpa terasa perjalanan BM 27 telah sampai ke pertemuan ke-23 sudah lebih dari tiga per empat perjalanan Belajar Menulis PGRI yang sebanyak 30 Pertemuan.

Pada Pertemuan ke-23 ini berbeda dengan sebelumnya yaitu menggunakan media Zoom Meeting, melalui Meeting ID : 829 8627 5070  Passcode : PGRI atau yang melalui tautan  https://us06web.zoom.us/j/82986275070?pwd=WTNMeEhXNWFWMGJQSityZkNNSDc5QT09 yang bisa langsung masuk menggunakan HP. Pembukaan Zoom dimulai oleh Ibu Widya Arema, sebagai pengantar, selanjutnya mempersilahkan kepada perseta untuk segera memasuki Zoom. 
Setelah beberapa saat Ibu Widya menyerahkan kegiatan pertemuan ke-23 melalui Zoom Meeting ini kepada Ibu Helwiyah (Ibu Ewi) sebagai Moderator. Narasumber yang bertugas menyampaikan materi malam ini adalah Bapak Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd. dengan tema "Mengirim Tulisan Ke Majalah Sura Guru". Bertugas di SMP Negeri 1 Kemang Kab.Bogor, sebagai pengurus beberapa organisasi dibawah naungan PB PGRi, Diantaranya beliau adalah sebagai Ketua Asosiasi Guru Penulis PB PGRI 2019-2024. Judul buku yang sudah diterbitkan sudah lebih dari 20 buku, luar biasa. Beliau juga aktif menjadi penulis di Harian Kompas, khususnya tema tentang Pendidikan di Indonesia, dengan segala permasalahannya.

Majalah Suara Guru adalah majalah yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Majalah ini rutin terbit bulanan sejak tahun 1950-an, hingga kini. Kantor redaksi sejak tahun 1950-an hingga kini ada di Jalan Tanah Abang III Nomor 24, Jakarta Pusat. Pada awal berdirinya PGRI, media organisasi ini merupakan media komunikasi dan perjuangan, karena PGRI berdiri seratus hari setelah proklamasi, di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. 
Cover Majalah Suara Guru Tahun 1954 dan 2019 Sumber : Wikipedia.id

Majalah ini termasuk yang tertua telah diterbitkan di tanah air. Di tahun 2020, usia penerbitan majalah Suara Guru sudah mencapai lebih dari 70 tahun. Majalah Suara Guru memiliki berbagai macam rubrik. Selain Suara Utama, Opini, Organisasi, Edutainment, Oase, Percik, Inspiratif, Sekolah, Bahasa, Sastra, dan Destinasi.

Zoom Pert 23

Bapak Catur menyarankan untuk mengadakan pertemuan secara luring disuatu tempat yang bagus dan menulis buku bersama-sama. Beliau mencontohkan pernah melakukan kegiatan tersebut dan menghasilkan  satu buku.

Beliau juga menyampaikan dan memotivasi agar peserta Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang ke 27 untu mengikuti kegiatan Lomba Menulis Untuk Guru yang dilakukan oleh Majalah Suara Guru PGRI dengan tema :
  • Upaya PGRI di Tiap Daerah Dalam Memperjuangkan Nasib Guru.
  • Jerit Tangis Guru Honorer.
  • Peran PGRI dalam Regulasi, RUU SISDIKNAS Serta Perlindungan Guru.
Poster Lomba Menulis Untuk Guru


Beliau menyampaikan cara mendapatkan Majalah Suara Guru yang bisa dipesan melalui Shopee. Dan Ibu Widya perwakilan dari PB PGRI yang mewadahi penerbitan dan penyaluran Majalah Suara Guru. Dengan membaca majalah Suara Guru kita dapat mengetahui kegiatan PGRI khususnya Pengurus Pusat. Penulis memesan beberapa Edisi yang tersedia untuk dijadikan sebagai referensi dalam menulis dan tentang organisasi PB PGRI.

Demikian resume pertemuan ke-23 ini semoga bermanfaat khususnya tentang majalah Suara Guru. Terima kasih kepada Narasumber Bapak Catur Nurrochman Oktavian atas materi tentang menulis di majalah Suara Guru dan Moderator Ibu Helwiyah yang telah mendampingi dan membersamai perserta BM 27. Ibu Widya Arema yang menjadi pembuka di Zoom Meeting.

Penulis : Priyadi, S.Pd
Perserta BM 27

Selasa, 11 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-22 Belajar Menulis PGRI ke-27

 Resume Ke       :  22

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  10 Oktober 2022

Tema                  :  MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

NaraSumber      :  JOKO IRAWAN MUMPUNI

Moderator           :  SIM CHUNG WEI, S.P.

Flyer 22 BM 27

Pada pertemuan ke-22 ini kembali didampingi oleh moderator Koko Sim Chung Wei dan Narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni, dengan tema "Menjadi Penulis Buku Mayor". Rupanya pertemuan malam ini merupakan kelanjutan dari yang pernah disampakan oleh Bapak Agus Subardana yang membawakan materi tentang Pemasaran Buku. Tanggal 7 Oktober lalu ada beberapa pertanyaan termasuk yang saya ajukan tentang kriteria atau syarat-syarat untuk menjadi Penulis pada Penerbit ANDI Offset.

Dari profil yang disampaikan narasumber malam ini Bapak Joko Irawan Mumpuni adalah Direktur Penerbitan pada Penerbit ANDI Offset, Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, sebagai Penulis Buku yang bersertifikat BNSP dan Asesor BNSP. 

Penerbit adalah Industri kreatif yang di dalamnya ada kolaborasi insan-insan kreatif, yaitu Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan Desain Grafis. 

Penerbit adalah Industri Kreatif

Penerbit ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya  kreatif

Ada dua kategori besar Jenis Buku, diantaranya :

1. Buku Teks (buku sekolah, buku kampus) 

Buku sekolah disebut buku pelajaran dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi) terdiri dari buku Eksak dan Non Eksak.

Buku  Eksak diantaranya :

  • Kedokteran
  • Perikanan
  • Teknik
  • Kehutanan
  • Informatika
  • Peternakan
  • Pertanian
  • Pertambangan
  • MIPA 
  • Kelautan
  • Kamus
  • Teologi 

Buku Non Eksak dianyatanya adalah :

  •  Ekonomi
  • Filsafat
  • Hukum
  • Pariwisata dan Telekomunikasi
  • Psikologi
  • Pendidikan
  • Sosial Politik
  • Sosio Antropologi
  • Bahasa dan Sastra
  • Sejarah
  • Budaya
  • Komunikasi 

2.  Buku Nonteks, 

Dibagi lagi menjadi buku fiksi terdiri dari Buku sastra, komik dan buku anak, Dan non fiksi diantaranya Buku Umum Populer, Komputer, Hobi, Agama, Bisnis seperti pada diagram fishbone berikut ini.

 

Jenis-jenis Buku Non Teks

Bapak Joko Irawan Mumpuni, selanjutnya menyampaikan Infografis dari hasil survey tentang perbukuan di Indonesia.

1. Prosentase jumlah orang yang membeli satu buku dalam satu tahun


2. Format buku apa yang sering dibeli orang Indonesia


3. Faktor Utama mengapa membeli buku


4. Genre Fikso yang paling populer

5. Mengenai Opini harga dan Mengapa Orang Membeli Buku 

6. Seberapa sering Orang Indonesia Membeli Buku


7. Tulisan Jenis apa yang Paling Diminati Dikalangan Pembaca 


Berdasarkan survey dan Infografis diatas terlihat jelas gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dijadikan sebagai Inspirasi dalam penulisan buku. Tingkat literasi bangsa Indonesia sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat literasi dibanding negara lain sekawasan. 

Berikut ini Penghambat pertumbuhan industri prnrtbitan / Literasi adalah :

  • Minat baca rendah karena kurangnya :
  1. Budaya baca
  2. Kurangnya bahan bacaan
  3. Kualitas bacaan 
  • Minat tulis kurang karena
    1. Budaya tulis
    2. Tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan
    3. Adanya anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan 
  • Apresiasi Hak Cipta
    1. Adanya pembajakan
    2. Duplikasi non lrgsl
    3. Peragkat hukum

Bagaimana Proses Penerbitan sebuah buku ?

Untuk mengetahui proses penerbitan buku mulai dari proses memasukkan atau mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku terbit dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Diagram Naskah menjadi buku


Ternyata cukup panjang perjalanan Naskah yang akan diterbitkan dari penulis.

Selanjutnya Pak Joko Irawan melanjutkan mengenai Penerbit yang baik dan penerbit yang perlu diwaspai, diantaranya sebagai berikut :

Ciri- ciri penerbit yang baik adalah 
  • Memiliki visi dan misi yang jelas
  • Memiliki Bussines core lini produk tertentu
  • Pengalaman penerbit
  • Memiliki Jaringan Pemasaran
  • Memiliki Percetakan sendiri
  • Keberanian mencetak jumlah eksemplar
  • Kejujuran dalam membayar royalti
Ciri-ciri penerbit yang perlu diwaspadai adalah :
  • Hanya bertindak sebagai broker naskah
  • Alamat tidak jelas
  • Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik
  • Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
  • Tidak memiliki percetakan sendiri
  • Prosentase Royalti tidak wajar
  • Laporan keuangan tidak jelas
Selanjutnya mengapa kita harus menulis? Apa saja yang didapat penulis tersebut ketika sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi. Berikut adalah yang didapat oleh penulis yang profesional.

Yang diperoleh oleh Penulis adalah :
  1. Penungkatan finansial
  • Royalti
  • Diskon pembelian langsung
  • Seminar / Mengajar

      2.  Peningkatan karir

  • adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
  • Peluang karir di institusi atau perusahaan 

       3.   Kebutuhan batin

    • Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
       4. Reputasi
    • Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meingkatkan reputasi penulisnya
Pak Joko menyampaikan kalau ada penulis Penerbit ANDI yang secara rutin menerima royalti tiap 6 bulan sekali sampai ratusan juta rupiah.

Tiap bulan Penerbit ANDI menerima naskah masuk sampai 500 judul naskah. Namun yang diterima hanya 50 Judul saja. Ternyata ada kriterianya atau penilaiannya supaya lolos naskahnya 

Sistem Penilaian di Penerbitan :
  • Editorial                               bobot  10%
  • Peluang potensi Pasar        bobot  50 - 100%
  • Keilmuan                             bobot  30%
  • Reputasi Penulis                 bobot  10 - 100%
Kriteria Penulis yang bisa terpilih di Penerbit ANDI diantaranya :
1. Memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.
2. Memiliki potensi pasar yang luas
3. Tema naskah buku yang memiliki LifeCycle panjang.

Ciri-ciri Penulis menurut Joko Irawan Mumpuni terbagi manjadi :

1. Penulis berfikir Idealis :
  • Menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar
  • Tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain.
  • Imbalan finansial tidak begitu dipentingkan.
  • Kesempurnaan karyanya lebih penting dari pada produktifitas.

2. Penulis berfikir Industrialis :
  • Menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar.
  • Terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain.
  • Imbalan finansial merupakan tujuan utama.
  • Terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting dari pada produktifitas.

3. Penulis berfikir idealis-industrial :
  • Tetap memperhatikan kebutuhan pasar, tapi tetap berani ambil sikap berbeda dengan kebanyakan penulis lain
  • Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh.
  • Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas.
  • Kesimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas.
Narasumber selanjutnya menyampaikan ada banyak penulis yang minder karena tidak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang memiliki gelar tinggi tapi naskahnya ditolak. Penerbit akan menerima naskah yang mempunya pangsa pasar luas. 
Berikut adalah diagram level materi daa lebar pasar.
level materi dan lebar pasar


Semoga materi ini bermanfaat bagi penulis pemula yang ingin memasuki dunia penerbitan mayor. 

Penulis : Priyadi, S.Pd
Pesrta BM 27

Sabtu, 08 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-21 Belajar Menulis PGRI ke-27

Resume Ke       :  21

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  7 Oktober 2022

Tema                  :  PEMASARAN BUKU

NaraSumber      :  Agus Subardana, S.E, M.M.

Moderator           :  MUTMAINAH


Setelah pertemuan ke-20 tentang menerbitkan buku yang lebih mudah bagi calon-calon penulis, pada pertemuan ke-21 ini dibahas tentang "Strategi Pemasaran Buku". Moderator yang bertugas Ibu Mutmainah yang sangat komunikatif dan piawai dalam menyusun kata-kata. Narasumber yang membawakan materi kali ini adalah pakar marketing di bidang perbukuan, yaitu Bapak Agus Subardana, S.E, M.M. Beliau adalah Direktur Marketing Penerbit Andi Offset Yogjakarta.

Bapak Agus Subardana S.E, M.M. telah menggeluti bidang pemasaran  sejak awal tahun 1999 sampai saat ini. Bukan waktu yang singkat 23 tahun berkiprah di dunia kepenerbitan. Riwayat pendidikan beliau adalah lulusan S1 dan S2   Manajemen Pemasaran. Sebagai seorang yang Profesional, beliau sering  menjadi moderator di berbagai event webinar. melalui tautan https://literasikangagus.blogspot.com  kita bisa menyimak tulisan beliau tentang Prosedur Penulisan Buku, Kepelatihan atau Training dan lain lain.

"Tujuan menulis adalah untuk menghasilkan karya buku yang kemudian disajikan kepada para pembaca. Secara  otomatis kita harus paham sajian apa yang  diminati oleh masyarakat. Tidak mudah   membidik selera dari konsumen yang lahir dari berbagai kalangan. Ada strategi khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis  benar-benar  dinikmati sebagai menu yang sangat dibutuhkan". Demikian yang disampaikan oleh moderator menyampaikan kalimat-kalimat pembuka yang menggugah minat peserta.

Menurut Bapak Agus, Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari Jenis-jenis kategori buku tersebut dilakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan koordinasi dengan beberapa kegiatan bisnis.

Strategi pemasaran  pada umumnya dipengaruhi oleh faktor berikut :

  1. Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.
  2. Faktor Makro, yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.
Penerbit Andi Offset dalam menjalankan bisnisnya mengikuti kedua Faktor Mikro dan Makro tersebut. Karena Penerbit ANDI Offset sudah termasuk Industri Penerbitan Buku, Usia penerbit ini sudah 42 tahun dan telah menerbitkan 20.000 judul buku dan dikelompokkan menjadi 32 kategori.

Strategi Pemasaran buku yang telah dilaksanakan oleh ANDI Offset ada dua strategi pemasaran yaitu :

1. Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (On Line)

    a. Pemasaran Buku Lewat Online
Saat ini Penerbit ANDI menggarap pasar dengan bisnis On Line dengan istilah digital marketing. Digital marketing adalah merupakan sebuah teknik pemasaran yang menggunakan media online atau internet. Saat pandemi Covid 19 melanda dunia, maka dunia bisnis harus mengikuti perkembangan di era digital seperti sekarang ini. Kalau sebelumnya harus mencetak brosur dan baliho besar-besar dimana-mana, maka saat era digital ini menjadi lebih mudah. Karena dengan internet semua bisa langsung dikirim ke pelanggan, sehingga bisa membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan manusia.

Jenis-jenis digital marketing yang diterapkan di Penerbit ANDI Offset antara lain :

  1. Content marketing adalah jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, infografik, dan lainnya.
  2. Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit Andi Offset pada andipublisher.com dan kemudian membeli produk yang ditawarkan.
  3. Search Engine Marketing (SEM). Ini merupakan upaya untuk mengoptimalkan website di mesin pencari, Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.
  4. Social media marketing yaitu memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Kita bisa menerapkan social media marketing di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya.
  5. Email Marketing.  strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.
  6. Instant messaging marketing bisa menjadi pertimbangan  saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini merupakan tren komunikasi masa kini, di mana penerbit bisa memanfaatkan penggunaan Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya.

  7. Influencer Marketing . Kehadiran influencer membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.

  8. Video marketing untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa digunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.

  9. TV. ANDI AKADEMI . Penerbit Andi Offset mempunyai Chanel TV Youtube Nama Chanel Youtube TV. ANDI , Pemasaran melalui channel Youtube  juga dinilai sangat efektif karena orang-orang menghabiskan waktu yang lumayan lama di hp android . Saat ini bahkan kita bisa menonton acara secara online melalui layanan streaming.

  10. Bekerjasama dengan marketplace seperti bukalapak, shopee, dll serta mitra / reseller

Selanjutnya Pak Agus menyampaikan untuk penjualan buku lewat Online ini Penerbit harus terus proaktive untuk terus promosi, supaya bisa mendapatkan  :
  • Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial.

  • Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

  • Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.

  • Menaikkan penjualan dan profit.

  • Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing.

  • Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

  • Mengubah tingkah laku , persepsi dan pendapat konsumen. 

    
    b. Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Pemasaran buku lewat komunitas dapat dilakukan dengan membentuk komunitas (membuat Grup WA dll) dan relasi, maka dengan menggunakan jaringan komunitas ini dapat untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi penjualan buku yang ditawarkan. Kuncinya harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi.

2. Strategi pemasaran buku serangan Darat ( OF LINE)

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, penerbit harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi telah mempunya 43 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang dituju, antara lain :

  1.  Toko Buku
    Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini dipetakan menjadi tiga jenis yaitu : Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. Pemetaan jenis toko buku tersebut dilakukan karena tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.

    Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

    Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual .                                                                                                                                                                                           
    Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.   

Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu dilakukan, antara lain :

  • Menguasai display buku , supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol, 

Contoh display buku di Gramedia
Display di Toko Gramedia

  • Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di Neon Box, X Banner
  • Mengadakan Bedah Buku , Talkshow dan potongan Harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

  • Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan (program Ramadhan,  Program TAB, Program TAM , dll )
  • Dan masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan , kuncinya kita proaktive komunikas
    2. 
Strategi Pemasaran melalui Direct Selling

Penerbit Andi mempunyai Cabang di Indonesia sebanyak 96 Cabang dari Aceh s.d Papua. dan Mempunyai Sales/Marketing di setiap cabang tersebut.

Pemasaran Buku melalui Directselling ini dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang kita terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Direct selling dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

  • Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK).
  • Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kualiah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

Dengan pemetaan jenis katagori tersebut diatas maka sebagai Industri Penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (Sales) .

Tugas Tenaga Penjual / sales tersebut diberi tanggungjawab target sesuai maping areanya masing – masing yang bertugas :

  • Kunjungan langsung ke tiap sekolah
  • Kunjungan langsung ke setiap kampus
  • Kunjungan langsung ke setiap Perpustakaan sekolah, Perpus Kampus, Perpustaan Daerah dan lain-lain.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak Internal Sekolah, Kampus, Perpustakaan dan lain-lain. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat. Tenaga penjual / Sales tersebut akan berjuang untuk bisa menguasai areanya dan pelakukan penetrasi pasar untuk bisa transaksi sesuai target yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.

    3.  Strategi pemasaran buku dengan Melakukan Event – Event

Aktif dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku, dalam seminar, webinar, workshop, Tryout, dan sebagainya.

Penulis mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan standart penulisan, syarat-syarat menjadi penulis yang dapat diterima di Penerbit Andi, tentang survey yang dilakukan oleh penerbit sebelum menerbitkan buku, buku yang paling diminati saat ini dan yang terakhir bagaimana mekanisme penerimaan penghasilan bagi tenaga penjualnya. Semua dijawab oleh narasumber dengan sangat jelas dan gamblang. ada hitung-hitungannya untuk menjadi penulis, marketing dan yang bagian direct selling.  

Penulis : Priyadi, S.Pd

Peserta BM 27

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

  Resume Ke          :  30 Gelombang ke   :  27 Tanggal              :  28 Oktober 2022 Tema                 :   DIGITALISASI GERAKAN LITERA...