Resume Ke : 30
Gelombang ke : 27
Tanggal : 28 Oktober 2022
Tema : DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH
Narasumber : Bambang Purwanto, S.Kom. Gr.
Moderator : Lely Suryani, S. Pd. SD.
Flyer 30 BM 27 |
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua.
Bagaimana sebenarnya dan bagaimana langkah - langkah digitalisasi gerakan literasi sekolah, dari Pak Bambang Purwanto ini kita bisa belajar melalui sharing pengalaman yang selama ini telah beliau lakukan di SMP TARUNA BAKTI Bandung dalam mengelola dan mempertahankan Gerakan Literasi di Sekolah.
Beranda Website Sekolah SMP TARUNA BAKTI |
Berikut Langkah dan Sharing Gerakan Digitalisasi Literasi di SMP TARUNA BAKTI Bandung.
- Gerakan Literasi Sekolah ada sejak tahun 2015 melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti. Lahir sebuah gerakan membaca 15 menit sebelum belajar. Apakah kegiatan ini masih tetap dilakukan di sekolah ?
- Digitalisasi adalah proses pengalihan informasi dalam bentuk analog ke bentuk digital. Proses pengalihan dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan ditransmisikan melalui peralatan dan jaringan internet.
- Mr. Brams mengingat pengalaman di sekolah tahun 2015, saat kegiatan GLS mulai di sekolah SMP Taruna Bakti. Sebuah sekolah dengan konsep pembauran berada di kota Bandung.
Berikut adalah website literasi SMP Taruna Bakti yaitu http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/. Sebelum website pernah dikelola dengan wordpress.com. Kini website ini sudah menggunakan domain yang sama dengan web sekolah.
Kegiatan literasi yang dilaksanakan harus mendapat dukungan dari guru di sekolah. Untuk melakukan dukungan literasi baik ada surat tugas maupun tidak. Menjadi relawan literasi menjadi sebuah kekuatan diri untuk bisa membumikan literasi di sekolah bahkan di masyarakat.
Kegiatan literasi di SMP Taruna Bakti meliputi kegiatan sebagai berikut :
Senin : Membaca Kitab Suci
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-senin-24-oktober-2022/
Selasa : Menyimak Cerita Melalui Youtube
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-selasa-25-oktober-2022/
Rabu : Membaca Buku Pilihan Sendiri
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-selasa-25-oktober-2022-2/
Kamis : Menyimak Cerita (Bahasa Inggris/Bahasa Sunda)
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-kamis-20-oktober-2022/
Jumat : Curhat
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-jumat-14-oktober-2022/
Cerita Hikmah yang dilakukan Selasa dan Kamis, kita simpan juga di website
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/cerita-pagi-27-oktober-2022/
atau lengkapnya bisa dilihat disini
http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/category/cerita-pagi/
Bentuk Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah yang kami lakukan di sekolah. Ada juga dukungan yang bisa kita lakukan sebagai guru mata pelajaran. Saya ingin berbagi dengan pengalaman mengelola kelas tetapi berkaitan dengan literasi. Saya kelola semua melalui website penamrbams.id
Setiap guru yang memiliki blog atau website bisa menjadikan media untuk mendukung pembelajaran yang diampu. Menggunakan website untuk berbagai kepentingan :
1. Media Pembelajaran
2. Menyimpan Refleksi Diri
3. Dokumentasi Kegiatan OSIS-MPK (sesuai tugas, saat ini sebagai Pembina OSIS dan MPK)
4. Tulisan yang lainnya
Gambar berikut menunjukkan kelas yang diajar oleh Mr Brams. Setiap siswa nanti akan mengakses sesuai kelas masing-masing. Yang menarik ingin dibagikan malam ini adalah Refleksi Diri. Apa itu Refleksi Diri ? Setiap akhir pembelajaran setiap siswa bisa menuliskan hasil belajar, mulai dari apa yang didapat, apa yang masih menjadi kesulitan dan diberikan ruang untuk memberikan masukan kepada Mr. Bams sebagai guru.
Screen Shot Kelas yang diajar olah Mr. Brams Tentang refleksi diri. Setiap anak akan memberikan refleksi diri diakhir pembelajaran. Guru bisa memberikan point 10 bagi yang menuliskan refleksi diri. Poin akan terus diakumulasikan.
Refleksi Diri (RD) bagi Mr. Bams menjadi sebuah tempat untuk ruang bagi siswa untuk menuliskan apa yang mereka rasakan. Menulis memang butuh latihan, inilah salah satu tempat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis. Poin yang diperoleh oleh siswa bisa menunjukan tingkat kedisiplinan. Ini menjadi kebiasaan bagi siswa. Setiap poin akan menujukan kesungguhan setiap siswa.