Minggu, 11 Desember 2022

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

 Resume Ke       :  30

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  28 Oktober 2022

Tema                 :  DIGITALISASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Narasumber      :  Bambang Purwanto, S.Kom. Gr.

Moderator         :  Lely Suryani, S. Pd. SD.

Flyer 30 BM 27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah akhirnya sampai pada pertemuan ke-30 atau pertemuan terkahir dari Kelas Belajar Menulis KBM 27. Kembali Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD menjadi moderator dan mendampingi Narasumber Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. Gr atau yang lebih dikenal dengan Mr. Bams dengan Tema "Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah".

Profil Narasumber dapat dilihat pada https://penamrbams.id/cv-mr-bams, Beliau lahir di Bandung, 4 April 1974 dengan Pendidikan S1 STIMIK AMIKA Bandung, Jurusan Teknik Informatika tahun 2013. Bertugas sebagai Guru TIK kelas 7 dan 8 di SMP Taruna Bakti, Bandung, dan sebagai Ketua Tim Gerakan Literasi SMP TARUNA BAKTI Bandung. selain pada tugas formal sebagai Guru TIK, Narasumber juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan Literasi di Kabupaten Bandung sebagai narasumber dan pelatih pada berbagai kegiatan.

Prestasi yang pernah diraih adalah Juara berbagai lomba penulisan di Jawa barat dan Penerima Anugerah Guru Inspiratif dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat Tahun 2019 serta berbagai prestasi lainnya yang sangat hebat.

Bagaimana sebenarnya  dan bagaimana langkah - langkah digitalisasi gerakan literasi sekolah, dari Pak Bambang Purwanto ini kita bisa belajar melalui sharing pengalaman yang selama ini telah beliau lakukan di SMP TARUNA BAKTI Bandung dalam mengelola dan mempertahankan Gerakan Literasi di Sekolah.

Beranda Website Sekolah SMP TARUNA BAKTI 


Berikut Langkah dan Sharing Gerakan Digitalisasi Literasi di SMP TARUNA BAKTI Bandung.

  1. Gerakan Literasi Sekolah ada sejak tahun 2015 melalui Permendikbud No. 23 Tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti. Lahir sebuah gerakan membaca 15 menit sebelum belajar. Apakah kegiatan ini masih tetap dilakukan di sekolah ? 
  2. Digitalisasi adalah proses pengalihan informasi dalam bentuk analog ke bentuk digital. Proses pengalihan dilakukan dengan menggunakan teknologi digital, sehingga informasi bisa diperoleh dan ditransmisikan melalui peralatan dan jaringan internet.
  3. Mr. Brams mengingat pengalaman di sekolah tahun 2015, saat kegiatan GLS mulai di sekolah  SMP Taruna Bakti. Sebuah sekolah dengan konsep pembauran berada di kota Bandung. 
  4. Berikut adalah website literasi SMP Taruna Bakti yaitu http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/. Sebelum website pernah dikelola dengan wordpress.com. Kini website ini sudah menggunakan domain yang sama dengan web sekolah.

  5. Kegiatan literasi yang dilaksanakan harus mendapat dukungan dari guru di sekolah. Untuk melakukan dukungan literasi baik ada surat tugas maupun tidak. Menjadi relawan literasi menjadi sebuah kekuatan diri untuk bisa membumikan literasi di sekolah bahkan di masyarakat.

  6. Kegiatan literasi di SMP Taruna Bakti meliputi kegiatan sebagai berikut :

    Senin : Membaca Kitab Suci

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-senin-24-oktober-2022/

    Selasa : Menyimak Cerita Melalui Youtube

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-selasa-25-oktober-2022/

    Rabu : Membaca Buku Pilihan Sendiri

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-selasa-25-oktober-2022-2/

    Kamis : Menyimak Cerita (Bahasa Inggris/Bahasa Sunda)

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-kamis-20-oktober-2022/

    Jumat : Curhat

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/laporan-input-literasi-harian-siswa-jumat-14-oktober-2022/

  7. Cerita Hikmah yang dilakukan Selasa dan Kamis, kita simpan juga di website

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/cerita-pagi-27-oktober-2022/

    atau lengkapnya bisa dilihat disini

    http://literasi.smp.tarunabakti.sch.id/category/cerita-pagi/

  8. Bentuk Digitalisasi Gerakan Literasi Sekolah yang kami lakukan di sekolah. Ada juga dukungan yang bisa kita lakukan sebagai guru mata pelajaran. Saya ingin berbagi dengan pengalaman mengelola kelas tetapi berkaitan dengan literasi. Saya kelola semua melalui website penamrbams.id

  9. Setiap guru yang memiliki blog atau website bisa menjadikan media untuk mendukung pembelajaran yang diampu. Menggunakan website untuk berbagai kepentingan :

    1. Media Pembelajaran

    2. Menyimpan Refleksi Diri

    3. Dokumentasi Kegiatan OSIS-MPK (sesuai tugas, saat ini sebagai Pembina OSIS dan MPK)

    4. Tulisan yang lainnya

  10. Gambar berikut menunjukkan kelas yang diajar oleh Mr Brams. Setiap siswa nanti akan mengakses sesuai kelas masing-masing. Yang menarik ingin dibagikan malam ini adalah Refleksi Diri. Apa itu Refleksi Diri ? Setiap akhir pembelajaran setiap siswa bisa menuliskan hasil belajar, mulai dari apa yang didapat, apa yang masih menjadi kesulitan dan diberikan ruang untuk memberikan masukan kepada Mr. Bams sebagai guru.                         

    Screen Shot Kelas yang diajar olah Mr. Brams

  11. Tentang refleksi diri. Setiap anak akan memberikan refleksi diri diakhir pembelajaran. Guru bisa memberikan point 10 bagi yang menuliskan refleksi diri. Poin akan terus diakumulasikan.

  12. Refleksi Diri (RD) bagi Mr. Bams menjadi sebuah tempat untuk ruang bagi siswa untuk menuliskan apa yang mereka rasakan. Menulis memang butuh latihan, inilah salah satu tempat bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan menulis. Poin yang diperoleh oleh siswa bisa menunjukan tingkat kedisiplinan. Ini menjadi kebiasaan bagi siswa. Setiap poin akan menujukan kesungguhan setiap siswa.

Demikian point-point dalam menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan kegiatan Literasi di sekolah. terima kasih kepada Ibu Lely sebagai Moderator yang telah membersamai kegiatan pertemuan ke-30 ini. Kepada Mr. Brams sebagai Narasumber terima kasih juga atas materi yang sangat berguna untuk meningkatkan Gerakan Literasi di semua sekolah di Indonesia. Terakhir kepada Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd yang memfasilitasi kami untuk ikut belajar dalam mengikuti kegiatan BM 27 dan Tim Solid semua, semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat Aamiin

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta BM 27


Resume Pertemuan ke-29 Belajar Menulis PGRI ke-27

 Resume Ke       :  29

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  26 Oktober 2022

Tema                  :  TEKNIK PROMOSI BUKU

Narasumber      :  AKBAR ZAINUDIN

Moderator          :  PURBANIASITA K.S. S. Pd.

Flyer 29 BM 27

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, salam sehat dan sukses untuk kita semuanya,

Pada resume pertemuan ke-29 BM 27 ini Narasumber Bapak Akbar Zainudin, Lahir di Banyumas Jawa Tengah 7 Februari 1973. Pendidikan ddasar dimulai dari MI Muhammadyah Wangon dan melanjutkan di Pondok Modern Gontor dan lulus tahun 1991. Selanjutnya melanjutkan pendidikan di Program Sarjana di UIN Jakarta. Pendidikan Pascasarjana di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya Jakarta dengan konsentrasi Manajemen Pemasaran.

Narasumber adalah penulis buku laris Man Jadda Wajada yang sudah dicetak sebanyak 13 kali sejak tahun 2010. Sampai saat ini telah berhasil menerbitkan buku yang ke-16 dengan Judul Man Jadda Wajada : 8 Kunci Sukses Santri dan Satriwati.

Profesi narasumber adalah mentor dalam menulis, mengadakan pelatihan, konsultasi dan mentor menulis kepada berbagai kalangan. Beliau juga sebagai seorang coach dan trainer nasional dalam bidang motivasi, pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kewirausahaan. Memperoleh Sertifikasi Profesional bidang Pelatihan atau "Certified Professional Coach (CPC)" dari Coaching Indonesia Academy. Melalui YouTube : Akbar Zainudin beliau berbagi video tentang motivasi, menulis, public speaking dan dunia pesantren.

"APA ITU PROMOSI BUKU ?

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING ?

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita."

Demikian yang disampaikan oleh Narasumber pada pertemuan ke-29 ini. Selanjutnya berikut ini adalah tujuan dari promosi buku :

  1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.
Ada 7 Progam Promosi Buku, berikut adalah program tersebut :
1. Launcing Buku
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

2.  Bedah Buku 

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

3.  Seminar atau Pelatihan

Melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Contohnya buku tentang motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis 

4. Membangun Komunitas

Komunitas yang dibangun adalah komunitas yang disesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

5. Membangun Jaringan Reseller

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

6. Berjualan di Market Place

Memuka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

 7. Memanfaatkan Media Sosial

Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Tapi jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Demikian Materi yang disampaikan tentang Bagaimana Teknik Mempromosikan Buku pada bagian akhir narasumber manyampaikan tautan melalui link berikut ini   https://youtu.be/lZhAixv86wA.

Demikian resume pertemuan ke-29 BM 27 ini dibuat, semoga bermanfaat dan terima kasih disampaikan kepada Moderator Ibu Chita Wiyonoi yang telah memandu jalannya proses pembelajaran ini. Semoga Narasumber, moderator dan pemrakarsa BM PGRI selalu dalam keadaan sehat wal'afiat Aamiin.

Penulis : Priyadi, S.Pd

Peserta BM 27

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

  Resume Ke          :  30 Gelombang ke   :  27 Tanggal              :  28 Oktober 2022 Tema                 :   DIGITALISASI GERAKAN LITERA...