Selasa, 11 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-22 Belajar Menulis PGRI ke-27

 Resume Ke       :  22

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  10 Oktober 2022

Tema                  :  MENJADI PENULIS BUKU MAYOR

NaraSumber      :  JOKO IRAWAN MUMPUNI

Moderator           :  SIM CHUNG WEI, S.P.

Flyer 22 BM 27

Pada pertemuan ke-22 ini kembali didampingi oleh moderator Koko Sim Chung Wei dan Narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni, dengan tema "Menjadi Penulis Buku Mayor". Rupanya pertemuan malam ini merupakan kelanjutan dari yang pernah disampakan oleh Bapak Agus Subardana yang membawakan materi tentang Pemasaran Buku. Tanggal 7 Oktober lalu ada beberapa pertanyaan termasuk yang saya ajukan tentang kriteria atau syarat-syarat untuk menjadi Penulis pada Penerbit ANDI Offset.

Dari profil yang disampaikan narasumber malam ini Bapak Joko Irawan Mumpuni adalah Direktur Penerbitan pada Penerbit ANDI Offset, Dewan Pertimbangan IKAPI DIY, sebagai Penulis Buku yang bersertifikat BNSP dan Asesor BNSP. 

Penerbit adalah Industri kreatif yang di dalamnya ada kolaborasi insan-insan kreatif, yaitu Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan Desain Grafis. 

Penerbit adalah Industri Kreatif

Penerbit ini adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya  kreatif

Ada dua kategori besar Jenis Buku, diantaranya :

1. Buku Teks (buku sekolah, buku kampus) 

Buku sekolah disebut buku pelajaran dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi) terdiri dari buku Eksak dan Non Eksak.

Buku  Eksak diantaranya :

  • Kedokteran
  • Perikanan
  • Teknik
  • Kehutanan
  • Informatika
  • Peternakan
  • Pertanian
  • Pertambangan
  • MIPA 
  • Kelautan
  • Kamus
  • Teologi 

Buku Non Eksak dianyatanya adalah :

  •  Ekonomi
  • Filsafat
  • Hukum
  • Pariwisata dan Telekomunikasi
  • Psikologi
  • Pendidikan
  • Sosial Politik
  • Sosio Antropologi
  • Bahasa dan Sastra
  • Sejarah
  • Budaya
  • Komunikasi 

2.  Buku Nonteks, 

Dibagi lagi menjadi buku fiksi terdiri dari Buku sastra, komik dan buku anak, Dan non fiksi diantaranya Buku Umum Populer, Komputer, Hobi, Agama, Bisnis seperti pada diagram fishbone berikut ini.

 

Jenis-jenis Buku Non Teks

Bapak Joko Irawan Mumpuni, selanjutnya menyampaikan Infografis dari hasil survey tentang perbukuan di Indonesia.

1. Prosentase jumlah orang yang membeli satu buku dalam satu tahun


2. Format buku apa yang sering dibeli orang Indonesia


3. Faktor Utama mengapa membeli buku


4. Genre Fikso yang paling populer

5. Mengenai Opini harga dan Mengapa Orang Membeli Buku 

6. Seberapa sering Orang Indonesia Membeli Buku


7. Tulisan Jenis apa yang Paling Diminati Dikalangan Pembaca 


Berdasarkan survey dan Infografis diatas terlihat jelas gambaran perbukuan di Indonesia yang dapat dijadikan sebagai Inspirasi dalam penulisan buku. Tingkat literasi bangsa Indonesia sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat literasi dibanding negara lain sekawasan. 

Berikut ini Penghambat pertumbuhan industri prnrtbitan / Literasi adalah :

  • Minat baca rendah karena kurangnya :
  1. Budaya baca
  2. Kurangnya bahan bacaan
  3. Kualitas bacaan 
  • Minat tulis kurang karena
    1. Budaya tulis
    2. Tidak tahu prosedur menulis dan penerbitan
    3. Adanya anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan 
  • Apresiasi Hak Cipta
    1. Adanya pembajakan
    2. Duplikasi non lrgsl
    3. Peragkat hukum

Bagaimana Proses Penerbitan sebuah buku ?

Untuk mengetahui proses penerbitan buku mulai dari proses memasukkan atau mengirimkan naskah buku ke penerbit hingga buku terbit dapat dilihat pada gambar berikut ini :


Diagram Naskah menjadi buku


Ternyata cukup panjang perjalanan Naskah yang akan diterbitkan dari penulis.

Selanjutnya Pak Joko Irawan melanjutkan mengenai Penerbit yang baik dan penerbit yang perlu diwaspai, diantaranya sebagai berikut :

Ciri- ciri penerbit yang baik adalah 
  • Memiliki visi dan misi yang jelas
  • Memiliki Bussines core lini produk tertentu
  • Pengalaman penerbit
  • Memiliki Jaringan Pemasaran
  • Memiliki Percetakan sendiri
  • Keberanian mencetak jumlah eksemplar
  • Kejujuran dalam membayar royalti
Ciri-ciri penerbit yang perlu diwaspadai adalah :
  • Hanya bertindak sebagai broker naskah
  • Alamat tidak jelas
  • Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik
  • Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
  • Tidak memiliki percetakan sendiri
  • Prosentase Royalti tidak wajar
  • Laporan keuangan tidak jelas
Selanjutnya mengapa kita harus menulis? Apa saja yang didapat penulis tersebut ketika sudah berhasil menerbitkan buku secara profesional dan diterbitkan oleh penerbit yang bereputasi. Berikut adalah yang didapat oleh penulis yang profesional.

Yang diperoleh oleh Penulis adalah :
  1. Penungkatan finansial
  • Royalti
  • Diskon pembelian langsung
  • Seminar / Mengajar

      2.  Peningkatan karir

  • adanya kebutuhan peningkatan status jabatan
  • Peluang karir di institusi atau perusahaan 

       3.   Kebutuhan batin

    • Buku sebagai karya monumental yang akan dikenang sepanjang masa
       4. Reputasi
    • Buku sebagai karya yang terpublikasi akan meingkatkan reputasi penulisnya
Pak Joko menyampaikan kalau ada penulis Penerbit ANDI yang secara rutin menerima royalti tiap 6 bulan sekali sampai ratusan juta rupiah.

Tiap bulan Penerbit ANDI menerima naskah masuk sampai 500 judul naskah. Namun yang diterima hanya 50 Judul saja. Ternyata ada kriterianya atau penilaiannya supaya lolos naskahnya 

Sistem Penilaian di Penerbitan :
  • Editorial                               bobot  10%
  • Peluang potensi Pasar        bobot  50 - 100%
  • Keilmuan                             bobot  30%
  • Reputasi Penulis                 bobot  10 - 100%
Kriteria Penulis yang bisa terpilih di Penerbit ANDI diantaranya :
1. Memiliki syarat minimal jumlah sitasi 2000 agar naskah bisa diterima.
2. Memiliki potensi pasar yang luas
3. Tema naskah buku yang memiliki LifeCycle panjang.

Ciri-ciri Penulis menurut Joko Irawan Mumpuni terbagi manjadi :

1. Penulis berfikir Idealis :
  • Menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar
  • Tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain.
  • Imbalan finansial tidak begitu dipentingkan.
  • Kesempurnaan karyanya lebih penting dari pada produktifitas.

2. Penulis berfikir Industrialis :
  • Menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan pasar.
  • Terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain.
  • Imbalan finansial merupakan tujuan utama.
  • Terkadang kesempurnaan karya tidak lebih penting dari pada produktifitas.

3. Penulis berfikir idealis-industrial :
  • Tetap memperhatikan kebutuhan pasar, tapi tetap berani ambil sikap berbeda dengan kebanyakan penulis lain
  • Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetap mempunyai pendirian yang kokoh.
  • Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas.
  • Kesimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas.
Narasumber selanjutnya menyampaikan ada banyak penulis yang minder karena tidak punya gelar akademik yang tinggi, ada juga banyak penulis yang memiliki gelar tinggi tapi naskahnya ditolak. Penerbit akan menerima naskah yang mempunya pangsa pasar luas. 
Berikut adalah diagram level materi daa lebar pasar.
level materi dan lebar pasar


Semoga materi ini bermanfaat bagi penulis pemula yang ingin memasuki dunia penerbitan mayor. 

Penulis : Priyadi, S.Pd
Pesrta BM 27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas komentar dan masukan yang diberikan

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

  Resume Ke          :  30 Gelombang ke   :  27 Tanggal              :  28 Oktober 2022 Tema                 :   DIGITALISASI GERAKAN LITERA...