Jumat, 07 Oktober 2022

Resume Pertemuan ke-20 Belajar Menulis PGRI ke-27

 Resume Ke       :  20

Gelombang ke   :  27

Tanggal              :  5 Oktober 2022

Tema                  :  Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Nara Sumber      :  Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd.

Moderator           :  Rosminiyati


Flyer 20 BM 27

Tanpa terasa Pelatihan Menulis PGRI gelombang ke 27 ini sudah sampai pertemuan ke-20 materi yang ditampilkan kali ini adalah "Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie". Materi tentang penerbit Indie ini sudah dua kali ditampilkan, tentunya supaya menarik minat peserta semua agar segera merancang untuk menerbitkan buku solo. 

Pemateri pada pertemuan ke-20 ini adalah Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. guru blogger millenial  yang lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi Jawa Barat, pekerjaan sebagai Guru SD Negeri Sumur Batu 01 Pagi Jakarta sejak tahun 2015 sampai sekarang. Beliau Alumni Belajar Menulis PGRI gelombang ke-4 yang juga menjadi pengurus pada Kegiatan Pelatihan Menulis PGRi sebagai Administrasi yang menentukan kelulusan peserta Pelatihan dan penerbitan Sertifikat.

Profil narasumber dapat disimak pada tautan berikut   https://www.praszetyawan.com/p/profil.html, Telah menulis 3 buku solo dan lebih dari 10 buku antologi, Memiliki 8 Blog dengan tujuan masing-masing penulisan. Aktif di organisasi diberbagai komunitas, sebagai Narasumber di berbagai Pelatihan dan Juara Lomba Menulis di berbagai event.

Pada bagian awal menyampaikan bahwa pada pertemuan ke-20 ini adalah salah satu syarat yang harus dilalui oleh peserta yaitu mengirimkan 20 Resume. Bagi yang terus menerus tidak terputus mengirim 20 resume maka Syarat berikutnya adalah Menulis buku Solo. Sehingga pada pertemuan ke-20 ini dibahas kembali bagaimana caranya menerbitkan buku solo dengan lebih mudah.

Dalam menerbitkan buku solo, langkah-langkah yang harus dipahami adalah :
  1. Penulis berjalan sendiri dalam membuat buku solo, dan menghubungi sendiri penerbit yang menerbitkan bukunya.
  2. Penulis harus secara mendiri mengikuti panduan dan ketentuan dari penerbit tersebut.
Sesuai Tema pertemuan ke 20 ini Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indiekarena sekarang ini ada penerbit indie yang melayani penerbitan buku tanpa seleksi. Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan lain lain. 

Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima. memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.

Tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama, 

Kini ada penerbit indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut diantaranya :

  • Naskah pasti diterbitkan. 
  • Proses penerbitan mudah dan cepat.
  • Menerbitkan di penerbit mayor bisa lebih dari setahun prosesnya, sedangkan di penerbit Indie dalam hitungan bulan saja.

Jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie. kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Ciri-Ciri Penerbit Indie sebagai berikut : 

Ciri-ciri Penerbit Indie

Penerbit Indie menjadi solusi agar kita penulis pemula menjadi percaya diri untuk tetap terus berkarya dan semangat menghasilkan tulisan-tulisan. Karena tanpa seleksi dan biasa pencetakan menjadi tanggungjawab penulis. termasuk jika ingin mencetak ulang bukunya, demikian yang disampaikan oleh Pak Brian.

Pak Brian telah menerbitkan 3 buku solo yang semuanya melalui penerbit Indie, berikut Tip yang disampaikan apabila kita ingin menerbitkan buku solo dalam memilih penerbit Indie :

  • Biaya penerbitan
  • Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis

Beberapa contoh kasus penerbitan buku solo disampaikan oleh Pak Brian diantaranya :

Ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak.

Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta.

Karena beberapa kasus diatas maka narasumber membantu beberapa penulis dalam menerbitkan buku, yang sebagian besarnya adalah guru. Berikut alasan Penulis/Guru dibantu dalam menerbitkan buku :
  • Belum ada referensi penerbit Indie.
  • Memilihkan penerbit yang terjangkau, berkualitas dan terpercaya.
  • Membantu komunikasi ke penerbit.
  • Memberi pengalaman menerbitkan buku yang memuaskan.
Narasumber terbuka jika ada peserta yang ingin segera menerbitkan buku solo bisa menghubungi dan konsultasi dengan beliau, akan dipilihkan penerbit Indie yang terpercaya dan hasilnya bagus. Tentunya ini berdasarkan pengalaman narasumber yang telah mengawal dan mendampingi calon-calon penulis dalam menerbitkan buku.

Melalui tautan berikut narasumber membagikan " Menerbitkan Buku dengan Harga Terjangkau, Fasilitas Lengkap dan Dijamin Pasti Terbit"

https://www.praszetyawan.com/2022/10/menerbitkan-buku-dengan-harga.html


Daya tarik yang diberikan dari penerbit ini adalah :

  1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
  2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman! Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.
  3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee

Pesan yang disampaikan Pak Brian yang cukup penting berkaitan dengan penerbitan buku di penerbit Indie adalah :
  • Menerbitkan buku perlu waktu untuk proses terbit. Bukan seperti fotokopi yang sehari jadi. 
  • jangan minta ada deadline kapan buku harus terbit. Misalkan karena untuk kenaikan pangkat, buku diminta agar terbit secepatnya.
  • Silakan kita memperhitungkan waktu proses penerbitan sampai 4 bulan jika ISBN, Karena ISBN sekarang prosesnya ketat.
Pada bagian akhir sebelum tanya jawab moderator Ibu Ros, memberikan semangat agar kita peserta Pelatihan Belajar Menulis PGRI segera menyiapkan bahan-bahan untuk menerbitkan buku. Dan memilih penerbit Indie mana yang diminati, Narasumber bersedia dihubungi berkaitan dengan proses penerbitan buku dari peserta pelatihan.

Penulis : Priyadi, S.Pd
Peserta Pelatihan BM PGRI 27

1 komentar:

Terima kasih atas komentar dan masukan yang diberikan

Resume Pertemuan ke-30 Belajar Menulis PGRI ke-27

  Resume Ke          :  30 Gelombang ke   :  27 Tanggal              :  28 Oktober 2022 Tema                 :   DIGITALISASI GERAKAN LITERA...